Rabu, 05 Mei 2010

PEDOMAN UMUM PENGAMBILAN DARAH

Kemampuan mengambil darah adalah keahlian yang wajib dimiliki oleh setiap tenaga kesehatan, baik itu perawat, analis kesehatan maupun dokter. Oleh karena itu pengetahuan tentang hal ini menjadi sangat penting tidak saja oleh petugas kesehatan, tetapi juga pasien pun perlu mengetahui tentang cara pengambilan darah yang benar. 1. Yang pertama kali diperhatikan tentu saja kesiapan alat.
Sebuah laboratorium idealnya selalu menyiapkan kapas kering dan kapas beralkohol. Alkohol yang biasa digunakan adalah alkohol 70 %. Lancet dalam Autoclik untuk mengambil darah kapiler harus steril, Jarum/spuit harus steril dan sekali pakai. Petugas yang baik biasanya akan membuka plastik pengaman jarum di depan pasien, hal ini dilakukan untuk menunjukkan penggunaan jarum yang steril dan sekali pakai. Ukuran jarum juga disesuaikan dengan volume darah yang akan diambil.
Untuk pemeriksaan darah rutin yaitu pemeriksaan hemoglobin, Jumlah Eritrosit, jumlah leukosit, jumlah Trombosit, Hematocrit, Laju Endap Darah kira-kira membutuhkan darah 2 – 3 cc, sehingga jarum yang digunakan yang ukuran 3 cc saja . demikian juga apabila pemeriksaan yang dilakukan lebih banyak maka yang digunakan jarum yang lebih besar (biasanya 5 cc).
Torniquet atau pembebat lengan yang dilengkapi dengan pengunci otomatis untuk membantu vena lebih kokoh dan tidak mudah bergerak ketika mengambil darah vena, dan plester untuk menutup luka.
Tidak boleh ketinggalan adalah tempat sampah. Tempat sampah disediakan di tempat yang mudah dijangkau untuk membuang alat-alat yang telah digunakan dalam pengambilan darah.
2. Lokasi pengambilan darah
Pengambilan darah menurut lokasi dibagi menjadi 2 ;
Pengambilan darah kapiler
Pada bayi dan anak biasanya dilakukan pada ujung ibu jari kaki, cuping telinga atau tumit. Pada orang dewasa biasanya pada ujung jari tangan yaitu jari manis, jari tengah atau telunjuk. Pemeriksaan yang menggunakan darah kapiler adalah pemeriksaan golongan darah, bleeding time, clooting time, ataupun pemeriksaan yang memerlukan darah sedikit.
Alat yang digunakan adalah lancet yaitu jarum kecil yang steril dan tajam. Sebelum diambil darah, bagian yang akan diambil darah dibersihkan dengan kapas steril kemudian lancet bisa digunakan langsung atau dimasukkan kedalam alat sehingga pasien tidak bisa melihat bentuk jarum secara langsung.
Pengambilan darah vena
Pada umumnya semua vena yang cukup besar dan letaknya superficial dapat digunakan untuk pengambilan darah. Tetapi pada prakteknya yang sering digunakan adalah vena difossa cubiti . Pada anak-anak kecil atau pada bayi bila perlu darah dapat diambil dari vena jugularis externa , vena femoralis bahkan dari Sinus sagitalis superior.
Sebelum mengambil darah bagian yang akan diambil dibersihkan dengan kapas beralkohol/kapas steril terlebih dahulu, kemudian pembebat/torniquet dipasang setelah itu darah diambil dengan spuit yang sesuai, perlu diperhatikan tidak boleh ada udara yang masuk ke dalam tubuh, jadi tidak boleh ada gerakan tarik-ulur dalam spuit jarum.
3. Penyelesaian
Setelah pengambilan darah selesai, kunci torniquet dibuka dengan cara ditekan, disiapkan kapas kering, setelah itu jarum dikeluarkan secara perlahan dan rapi, segera tutup luka dengan kapas kering, setelah itu tutup luka dengan plester. Lalu darah disimpan dalam tabung khusus untuk pemeriksaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar