Rabu, 05 Mei 2010

DARAH...

Apakah darah itu ?

Setiap makhluk hidup (kecuali tumbuhan) mempunyai darah di dalam tubuhnya. Darah merupakan bagian penting dari sistem Transport. Darah merupakan jaringan yang berbentuk cairan yang terdiri dari 2 bagian besar :

1. Plasma Darah, merupakan bagian yang cair
2. Bagian korpuskuli, yaitu benda-benda darah yang terdiri dari
1. sel darah putih atau Leukosit
2. sel darah merah atau Eritrosit
3. sel pembeku darah atau Trombosit

Volume Darah.lalu berapa volume darah di dalam tubuh kita dan apa fungsi darah ...mari kita lihat bersama-samaVolume total dari darah di dalam tubuh kira-kira 70 - 100 ml /kg berat badan, sedangkan plasma darah kira-kira 40 - 50 ml/kg berat badan. berat Jenis darah berkisar antara 1045 - 1065, dengan kekentalan (viscositas ) antara 3 - 4 dibandingkan dengan air (relatif viscositas) apabila hematoriti dalam keadaan normal. sedangkan pH atau derajad keasaman darah berkisar antara 7,35 - 7,45.

Fungsi Darah

Secara umum fungsi darah adalah :

1. Fungsi yang mengangkut pernafasan

Darah membawa oksigen dari paru-paru ke jaringan-jaringan membawa karbondioksida dari jaringan-jaringan ke paru-paru untuk dikeluarkan.

2. Fungsi yang mengangkut ekskresi

Darah mengangkut ampas-ampas metabolisme ke alat-alat ekskresi dimana zat-zat tersebut dikeluarkan

3. Fungsi yang mengangkut nutrisi

Darah mengangkut zat-zat makanan yang diabsorbsi dari usus halus atau dibuat dalam tubuh ke sel-sel yang menggunakannya atau menyimpannya.

4. Fungsi yang menyangkut kekebalan

Darah mentransport lecosit dan substansi protektif lainnya

5. Fungsi yang menyangkut korelasi hormonal

Darah mengangkut ekskresi hormonal dari satu organ ke organ lain.

6. Fungsi yang berhubungan dengan keseimbangan di dalam tubuh

Darah mengatur keseimbangan air dalam tubuh yaitu dari satu organ ke organ lainnya dan ke alat-alat pembuangan misalnya ginjal, dan paru-paru.

7. Fungsi yang berhubungan dengan pengaturan suhu

Darah memainkan peranan sebagai oengatur suhu melalui beberapa cara :

Ø Darah mengandung sejumlah panas

Ø Darah mengalir dengan cepat dan mendistribusikan panas tersebut dengan konsekuensi meratanya panas pada seluruh tubuh

Ø Mengatur panas ke permukaan tubuh, dimana panas itu di eliminir dengan penguapan atau radiasi.

Ø Mensuplai air guna penguapan pada kulit dan paru-paru

8. Fungsi yang berhubungan dengan pengaturan tekanan osmotic

9. Fungsi yang berhubungan dengan pengaturan keseimbangan asam

10. Fungsi yang berhubungan dengan pengaturan keseimbangan ion-ion.

Yaitu keseimbangan antara kation-kation dan anion-anion, antara elektrolit-elektrolit dan protein-protein.

11. Fungsi yang berhubungan dengan pengaturan tekanan darah
Selengkapnya...

LEBIH DALAM TENTANG DARAH

Lalu apa isi darah...?
Kalau kita telah membaca pengertian darah, maka kalian telah mengetahui bahwa darah dibagi menjadi 2 bagian besar yaitu plasma darah dan korpuskuli (sel-sel darah)…sekarang mari kita lihat masing-masing isinya…
Plasma darah….
Merupakan kesatuan cairan ekstraseluler dengan volume kira-kira 5 % dari berat badan. Jadi misalnya berat badan kita 70 kg maka cairan plasma yang ada di dalam tubuh kita kira-kira 5 % x 70.000 cc = 3.500 cc = 3.5 liter..wow banyak bukan?
Plasma darah terdiri dari bahan cair berupa air yang merupakan bagian terbesar sebanyak 91 % sedangkan 9 % sisanya merupakan bahan padat organic maupun inorganic seperti larutan protein, glukosa, factor koagulasi, ion mineral, hormone dan karbondioksida. Dinding kapiler permiabel bagi air dan elektrolit sehingga plasma darah selalu ada dalam pertukaran zat dengan cairan interstisial. Dalam waktu 1 menit sekitar 70% cairan plasma bertukaran dengan cairan interstisial.
Perbedaan dengan cairan interstitiel adalah komponen protein yang ada di dalamnya. Cairan plasma mengandung kadar protein 7 % sedangkan cairan interstitiel 2 %. Kadar protein ini merupakan perbedaan yang menyolok sedangkan kadar bahan-bahan yang lain tidak begitu besar yaitu antara lain glucose, elektrolit-elektrolit.
Peranan plasma protein
1. Mempertahankan tekanan koloid osmotic
Plasma protein mengandung albumin yang berfungsi sebagai fraksi protein. Albumin sebagai fraksi protein ini mempunyai sifat menarik air, sehingga apabila kadar albumin menurun maka tekanan koloid akan ikut turun , daya tarik air akan menurun sehingga air lebih mudah keluar ke cairan interstitiel.apabila hal ini terjadi dalam jumlah besar maka orang tersebut akan mengalami oedema.
2. sebagai buffer di dalam darah
plasmaprotein sebagai buffer mempunyai potensi 1/6 dari seluruh kapasitas di dalam darah.
3. fraksi plasma globulin mempunyai peranan sebagai antibody
4. bersama-sama dengan factor-faktor pembekuan darah berperan dalam proses pembekuan darah
fraksi-fraksi pembentuk Plasma protein
 albumin
 globulin
 fibrinogen

Bagaimana cara kita melihat bagian darah yang disebut plama ini ? Darah penuh (whole blood), jika kita biarkan dalam tabung reaksi dengan posisi tegak lurus selama beberapa waktu, maka akan terbentuk 2 lapisan. Lapisan atas berwarna kekuningan jernih, sedangkan bagian bawah berwarna merah tua. Lapisan atas itulah yang disebut dengan Plasma Darah.
Selengkapnya...

KORPUSKULI

Merupakan elemen seluler yang terdapat di dalam darah yaitu
1. Eritrosit atau sel-sel darah merah
2. Leukosit atau sel-sel darah putihterdiri atas

a. Granulosit :
 Neutrophil : Neotrophil inti batang dan neutrophil inti segment
 Eosinophil
 Basophil
b. Lymphosit
c. Monosit

3. Trombosit

Ketiga elemen seluler tersebut mempunyai fungsi berbeda-beda, demikian juga dengan jangka waktu hidupnya, eritrosit kurang lebih 120 hari dan trombosit 3 – 5 hari. Sel-sel yang telah tua atau mati akan digantikan dengan sel-sel yang baru.
Nilai normal ketiganya elemen tersebut dalam keadaan fisiologis kurang lebih konstan, tetapi nilai normal dari ketiga elemen tersebut maupun zat-zat lain yang terdapat dalam cairan-cairan tubuh lainnya terhadap darah dipengaruhi oleh sejumlah faktor diantaranya :
a. Faktor umur
Neonatus mempunyai kadar hb dan jumlah eritrosit yang lebih tinggi daripada anak yang berumur 1 tahun.
b. Faktor iklim
c. Faktor makanan
Orang yang sering makan makanan yang mengandung banyak lemak kemungkinan kadar kolesterolnya lebih tinggi dibandingkan orang yang tidak demikian makananya.
d. Faktor jenis kelamin
Pria dewasa mempunyai kadar Hb yang lebih tinggi dibandingkan wanita dewasa.
e. Faktor bangsa
f. Faktor genetis
Selengkapnya...

PEDOMAN UMUM PENGAMBILAN DARAH

Kemampuan mengambil darah adalah keahlian yang wajib dimiliki oleh setiap tenaga kesehatan, baik itu perawat, analis kesehatan maupun dokter. Oleh karena itu pengetahuan tentang hal ini menjadi sangat penting tidak saja oleh petugas kesehatan, tetapi juga pasien pun perlu mengetahui tentang cara pengambilan darah yang benar. 1. Yang pertama kali diperhatikan tentu saja kesiapan alat.
Sebuah laboratorium idealnya selalu menyiapkan kapas kering dan kapas beralkohol. Alkohol yang biasa digunakan adalah alkohol 70 %. Lancet dalam Autoclik untuk mengambil darah kapiler harus steril, Jarum/spuit harus steril dan sekali pakai. Petugas yang baik biasanya akan membuka plastik pengaman jarum di depan pasien, hal ini dilakukan untuk menunjukkan penggunaan jarum yang steril dan sekali pakai. Ukuran jarum juga disesuaikan dengan volume darah yang akan diambil.
Untuk pemeriksaan darah rutin yaitu pemeriksaan hemoglobin, Jumlah Eritrosit, jumlah leukosit, jumlah Trombosit, Hematocrit, Laju Endap Darah kira-kira membutuhkan darah 2 – 3 cc, sehingga jarum yang digunakan yang ukuran 3 cc saja . demikian juga apabila pemeriksaan yang dilakukan lebih banyak maka yang digunakan jarum yang lebih besar (biasanya 5 cc).
Torniquet atau pembebat lengan yang dilengkapi dengan pengunci otomatis untuk membantu vena lebih kokoh dan tidak mudah bergerak ketika mengambil darah vena, dan plester untuk menutup luka.
Tidak boleh ketinggalan adalah tempat sampah. Tempat sampah disediakan di tempat yang mudah dijangkau untuk membuang alat-alat yang telah digunakan dalam pengambilan darah.
2. Lokasi pengambilan darah
Pengambilan darah menurut lokasi dibagi menjadi 2 ;
Pengambilan darah kapiler
Pada bayi dan anak biasanya dilakukan pada ujung ibu jari kaki, cuping telinga atau tumit. Pada orang dewasa biasanya pada ujung jari tangan yaitu jari manis, jari tengah atau telunjuk. Pemeriksaan yang menggunakan darah kapiler adalah pemeriksaan golongan darah, bleeding time, clooting time, ataupun pemeriksaan yang memerlukan darah sedikit.
Alat yang digunakan adalah lancet yaitu jarum kecil yang steril dan tajam. Sebelum diambil darah, bagian yang akan diambil darah dibersihkan dengan kapas steril kemudian lancet bisa digunakan langsung atau dimasukkan kedalam alat sehingga pasien tidak bisa melihat bentuk jarum secara langsung.
Pengambilan darah vena
Pada umumnya semua vena yang cukup besar dan letaknya superficial dapat digunakan untuk pengambilan darah. Tetapi pada prakteknya yang sering digunakan adalah vena difossa cubiti . Pada anak-anak kecil atau pada bayi bila perlu darah dapat diambil dari vena jugularis externa , vena femoralis bahkan dari Sinus sagitalis superior.
Sebelum mengambil darah bagian yang akan diambil dibersihkan dengan kapas beralkohol/kapas steril terlebih dahulu, kemudian pembebat/torniquet dipasang setelah itu darah diambil dengan spuit yang sesuai, perlu diperhatikan tidak boleh ada udara yang masuk ke dalam tubuh, jadi tidak boleh ada gerakan tarik-ulur dalam spuit jarum.
3. Penyelesaian
Setelah pengambilan darah selesai, kunci torniquet dibuka dengan cara ditekan, disiapkan kapas kering, setelah itu jarum dikeluarkan secara perlahan dan rapi, segera tutup luka dengan kapas kering, setelah itu tutup luka dengan plester. Lalu darah disimpan dalam tabung khusus untuk pemeriksaan.
Selengkapnya...

TIPS BUAT YANG TAKUT JARUM

TAKUT JARUM...mungkin itu yang pertama kali ada dibenak pasien ketika harus diambil darahnya. Oleh sebab itu bagi kebanyakan masyarakat Indonesia, jarang sekali chek-up kesehatan kecuali kalau sudah sakit atau mendapat rujukan dari dokter.

Takut itu wajar. Tetapi masalahnya takut nggak takut tetap harus diambil darahnya bukan..? Nah oleh karena itu yang harus kita lakukan adalah mengurangi rasa takut tersebut....... 1. Datang lebih awal ke laboratorium
Ini penting untuk mempelajari situasi dan kondisi. Apalagi kalau ada pasien lain, bisa membantu memunculkan perasaan senasib, sehingga rasa takut berkurang. Tetapi kalau pasien yang ada anak-anak, hati-hati biasanya anak-anak tangisnya lebih kuenceng.... tambah deg-degan deh...

2. Percaya pada petugas.
Percayalah petugas kesehatan tersebut setiap hari mengambil darah kan ? jadi pasti mereka sudah ahli dibidangnya. Petugas yang baik biasanya akan bersikap ramah dan simpatik untuk menenangkan pasien, kalau pasien tenang, memudahkan petugas untuk menyelesaikan tugasnya bukan?

3. Bersikap Rileks dan tenang..
Jangan panik...percayalah rasanya hanya seperti dicubit...ini hanya berlangsung tidak lebih dari 5 menit...setelah itu selesai dan hampir tidak berbekas..mudah bukan? Pada prinsipnya lebih sakit ketika cairan disuntikkan ke dalam tubuh kita daripada cairan diambil dari badan kita.

4. Jangan lihat jarumnya.
Kalau rasa takut benar-benar kuat, jangan melihat ke arah jarumnya atau lebih kerennya....merem aja...tutup telinga dengan musik yang kamu suka...tahu-tahu sudah selesai..

5. Menanamkan pengertian kepada diri sendiri atau pasien bahwa ini tidak sakit dan demi kesembuhan kita, dengan demikian rasa takut akan hilang dengan sendirinya..


Kurang lebih itulah yang bisa saya sarankan kepada teman-teman semua, semoga bermanfaat. Mungkin diantara kalian ada yang mau menambahkan ........silahkan saja....
Selengkapnya...

FLEK DARAH

"Bu, tolong disampaikan teman2 ya...hari ini saya nggak bisa masuk, saya mengalami flek darah,harus bed rest 7 hari..makasih ya.."

Begitulah isi pesan singkat dari teman saya..teman saya ini sedang mengandung, kehamilannya memasuki trimester ke 2 yaitu usia 4 bulan...Wah..gawat juga pikir saya..sempat bertanya2 apa sih flek itu ...maklum walaupun saya sudah lama menikah tapi belum pernah hamil...hehehe...

Terdorong rasa penasaran, saya mulai bertanya ke ahlinya dan cari referensi tentang flek darah ke "kantor sebelah" ...bagian kebidanan ...skalian nambah info buat persiapan kelak kalau saya dapat giliran hamil.... Flek darah itu perdarahan ringan yang keluar lewat vagina dimasa kehamilan atau bahasa kerennya Spotting umum dialami oleh ibu-ibu hamil diawal kehamilannya...menurut penelitian sekitar 20 % wanita hamil mengalami spotting di trimester pertama kehamilan mereka..hal ini wajar tetapi yang perlu diwaspadai adalah apabila spotting ini disertai komplikasi...

oleh karena itu jika bumil (ibu hamil ) tersebut mengalami spotting agak banyak atau spotting yang disertai nyeri baik itu nyeri biasa atau nyeri hebat harus segera konsultasi ke dokter/bidan atau langsung dibawa ke UGD Rumah Sakit..

Sebetulnya yang dimaksud flek itu bentuknya seperti apa sih ? flek itu berupa bercak darah berwarna merah atau kecoklatan kalau tidak sampai mengotori celana dalam itu termasuk kategori ringan tetapi kalau berwarna merah kecoklatan dan sampai mengotori celana dalam sudah termasuk berat apalagi kalau sudah keluar gumpalan-gumpalan darah seperti menstruasi...harus segera ditolong...

Menurut dr. Ratih Palupi,spotting pada awal kehamilan atau trimester pertama antara 1- 3 bulan dapat terjadi karena beberapa faktor yaitu :
1. Melekatnya sel telur yang sudah dibuahi ke dinding rahim. Hal ini normal pada kehamilan. Jumlah darah yang keluar sangat sedikit.
2. Perubahan hormon: Keluar flek yang disebabkan oleh perubahan hormon saat hamil. Biasanya terjadi pada minggu-minggu awal kehamilan, tetapi pada sebagian wanita dapat menetap sampai akhir kehamilan.
3. Penyebab lain yang lebih serius pada trimester pertama yaitu:
1. Keguguran : Perdarahan vagina merupakan tanda awal keguguran,
disertai dengan nyeri perut.
2. Blighted ovum: Walaupun dari pemeriksaan ultrasonografi (USG)terlihat
tanda-tanda kehamilan di dalam rahim, namun embrio gagal
berkembang sebagaimana mestinya.
4. Kehamilan ektopik: Sel telur yang telah dibuahi menempel di luar rahim. Yang tersering adalah menempel di Tuba Falopii, sehingga tidak dapat berkembang karena kekurangan nutrisi. Tandanya antara lain nyeri perut dan perdarahan. Perdarahan akibat kehamilan ektopik sangat berbahaya karena bisa mengancam nyawa ibu.
5. Kehamilan mola atau kehamilan anggur: Pada keadaan ini, plasenta tidak terbentuk secara normal. Pada pemeriksaan USG dapat terlihat bukan janin yang berkembang, tetapi jaringan abnormal.

tetapi bagaimana dengan kehamilan trimester 2 dan ketiga....biasanya kalau terjadi spotting pada trimester itu menandakan ada yang tidak normal misalnya :

1. Luka pada leher rahim, misalnya akibat berhubungan seksual atau pemeriksaan dalam yang terlalu kasar.
2. Penyakit pada vagina atau leher rahim, termasuk infeksi.
3. Mioma di rahim.
4. Penyebab yang lebih serius pada trimester kedua atau ketiga biasanya karena kelainan plasenta, yaitu: plasenta previa. Plasenta terletak di bagian bawah rahim sehingga menutupi mulut leher rahim. Tanda utamanya adalah keluar darah berwarna merah yang tidak disertai rasa nyeri, paling sering terjadi pada trimester ketiga.
5. Abrupsio plasenta: Sebagian atau seluruh plasenta terlepas dari perlekatannya pada dinding rahim. Darah yang keluar bisa sedikit atau banyak tetapi selalu disertai dengan nyeri perut hebat, paling sering terjadi pada trimester ketiga.
6. Partus prematur: Terjadinya pelebaran leher rahim pada kehamilan 20-37 minggu, disertai dengan kontraksi rahim.
7. Keguguran: Walaupun keguguran lebih banyak terjadi pada trimester pertama, masih terdapat risiko keguguran pada trimester berikutnya.

kalau spotting terjadi pada kodisi ini, disertai nyeri dan kontraksi perut yang hebat dan berlangsung lama, rasa lemas dan pusing, demam diatas 38o C maka jangan ditunda langsung saja ke Rumah Sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis.

Nah..supaya bumil terhindar dari spotting maka sering-seringlah konsultasi ke dokter atau bidan , hindari rokok dan narkoba, kurangi aktifitas yang melelahkan...
Selengkapnya...