Rabu, 05 Mei 2010

FLEK DARAH

"Bu, tolong disampaikan teman2 ya...hari ini saya nggak bisa masuk, saya mengalami flek darah,harus bed rest 7 hari..makasih ya.."

Begitulah isi pesan singkat dari teman saya..teman saya ini sedang mengandung, kehamilannya memasuki trimester ke 2 yaitu usia 4 bulan...Wah..gawat juga pikir saya..sempat bertanya2 apa sih flek itu ...maklum walaupun saya sudah lama menikah tapi belum pernah hamil...hehehe...

Terdorong rasa penasaran, saya mulai bertanya ke ahlinya dan cari referensi tentang flek darah ke "kantor sebelah" ...bagian kebidanan ...skalian nambah info buat persiapan kelak kalau saya dapat giliran hamil.... Flek darah itu perdarahan ringan yang keluar lewat vagina dimasa kehamilan atau bahasa kerennya Spotting umum dialami oleh ibu-ibu hamil diawal kehamilannya...menurut penelitian sekitar 20 % wanita hamil mengalami spotting di trimester pertama kehamilan mereka..hal ini wajar tetapi yang perlu diwaspadai adalah apabila spotting ini disertai komplikasi...

oleh karena itu jika bumil (ibu hamil ) tersebut mengalami spotting agak banyak atau spotting yang disertai nyeri baik itu nyeri biasa atau nyeri hebat harus segera konsultasi ke dokter/bidan atau langsung dibawa ke UGD Rumah Sakit..

Sebetulnya yang dimaksud flek itu bentuknya seperti apa sih ? flek itu berupa bercak darah berwarna merah atau kecoklatan kalau tidak sampai mengotori celana dalam itu termasuk kategori ringan tetapi kalau berwarna merah kecoklatan dan sampai mengotori celana dalam sudah termasuk berat apalagi kalau sudah keluar gumpalan-gumpalan darah seperti menstruasi...harus segera ditolong...

Menurut dr. Ratih Palupi,spotting pada awal kehamilan atau trimester pertama antara 1- 3 bulan dapat terjadi karena beberapa faktor yaitu :
1. Melekatnya sel telur yang sudah dibuahi ke dinding rahim. Hal ini normal pada kehamilan. Jumlah darah yang keluar sangat sedikit.
2. Perubahan hormon: Keluar flek yang disebabkan oleh perubahan hormon saat hamil. Biasanya terjadi pada minggu-minggu awal kehamilan, tetapi pada sebagian wanita dapat menetap sampai akhir kehamilan.
3. Penyebab lain yang lebih serius pada trimester pertama yaitu:
1. Keguguran : Perdarahan vagina merupakan tanda awal keguguran,
disertai dengan nyeri perut.
2. Blighted ovum: Walaupun dari pemeriksaan ultrasonografi (USG)terlihat
tanda-tanda kehamilan di dalam rahim, namun embrio gagal
berkembang sebagaimana mestinya.
4. Kehamilan ektopik: Sel telur yang telah dibuahi menempel di luar rahim. Yang tersering adalah menempel di Tuba Falopii, sehingga tidak dapat berkembang karena kekurangan nutrisi. Tandanya antara lain nyeri perut dan perdarahan. Perdarahan akibat kehamilan ektopik sangat berbahaya karena bisa mengancam nyawa ibu.
5. Kehamilan mola atau kehamilan anggur: Pada keadaan ini, plasenta tidak terbentuk secara normal. Pada pemeriksaan USG dapat terlihat bukan janin yang berkembang, tetapi jaringan abnormal.

tetapi bagaimana dengan kehamilan trimester 2 dan ketiga....biasanya kalau terjadi spotting pada trimester itu menandakan ada yang tidak normal misalnya :

1. Luka pada leher rahim, misalnya akibat berhubungan seksual atau pemeriksaan dalam yang terlalu kasar.
2. Penyakit pada vagina atau leher rahim, termasuk infeksi.
3. Mioma di rahim.
4. Penyebab yang lebih serius pada trimester kedua atau ketiga biasanya karena kelainan plasenta, yaitu: plasenta previa. Plasenta terletak di bagian bawah rahim sehingga menutupi mulut leher rahim. Tanda utamanya adalah keluar darah berwarna merah yang tidak disertai rasa nyeri, paling sering terjadi pada trimester ketiga.
5. Abrupsio plasenta: Sebagian atau seluruh plasenta terlepas dari perlekatannya pada dinding rahim. Darah yang keluar bisa sedikit atau banyak tetapi selalu disertai dengan nyeri perut hebat, paling sering terjadi pada trimester ketiga.
6. Partus prematur: Terjadinya pelebaran leher rahim pada kehamilan 20-37 minggu, disertai dengan kontraksi rahim.
7. Keguguran: Walaupun keguguran lebih banyak terjadi pada trimester pertama, masih terdapat risiko keguguran pada trimester berikutnya.

kalau spotting terjadi pada kodisi ini, disertai nyeri dan kontraksi perut yang hebat dan berlangsung lama, rasa lemas dan pusing, demam diatas 38o C maka jangan ditunda langsung saja ke Rumah Sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis.

Nah..supaya bumil terhindar dari spotting maka sering-seringlah konsultasi ke dokter atau bidan , hindari rokok dan narkoba, kurangi aktifitas yang melelahkan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar